Jumat, 25 April 2014

5cm

Cerita berawal dari sebuah tongkrongan lima orang yang mengaku “manusia-manusia agak pinter dan sedikit tolol yang sangat sok tahu” yang sudah kehabisan pokok bahasan di saat-saat nongkrong sehingga akhirnya cuma bisa ketawa-ketawa. Mereka adalah Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka. Riani pakai kacamata, cantik, cerdas, dan seorang N-ACH sejati. Zafran seorang penyair yang selalu bimbang. Ian, badannya gendut subur, kepalanya botak plontos. Genta dianggap “the leader”, dengan badan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul.

Picture of You-nya The  Cure terdengar lembut dari tape mobil Ian di sepanjang jalan Diponegoro, Menteng. Lima orang di dalam mobil itu baru aja makan bubur ayam di Cikini. Mereka sepakat, untuk entah keberapa kalinya, pergi ke rumah Arial. Halaman rumah Arial luas dan asri. Semuanya teringat, tiga tahunan yang lalu ketika mereka baru berempat dan belum jadi “Power Rangers”. Tiba-tiba, “Mungkin sebaiknya kita nggak usah ketemu dulu,” Genta mengalirkan kalimat pendek. “Kita ketemu lagi tanggal 14 Agustus yah,” Genta meyakinkan teman-temannya. “Pokoknya nanti gue bikin reminder untuk tanggal 14 Agustus di handphone, tanggal 7 Agustus gue kasih tau planningnya aja lewat SMS, di mana kita akan ketemuan,” lanjut Genta.

7 Agustus jam 09.00 pagi, Genta mengirim SMS kepada 4 temannya. Selamat pagi semuanya gw kangeeeen bgt sm kalian semua, sumpah! Tgl 14 agt nanti qta ktm di stasiun kereta api senen jam 2 siang. Trus kl ada acara dr 14 – 20 Agustus lo batilin dulu yaa. Please... ini yg hrs dibw kl gak ada minjem ya. Kan ada wkt seminggu: Carrier. Bajuanget yg bnyk.senter dan batere. Makanan dan snack buat 4 hari.... kacamata item.betadine,obat.sendal sepatu.kl bs mulai hari ini olahraga kecil kecilan, apalagi buat Ian.gitu aja ya.sampai ktm distasiun senen jam 2. Genta yg lg kangen.

14 Agustus. Satu lebih tiga puluh lima menit. Siang itu daerah Senen panas sekali. Di stasiun Senen, Genta dengan bawaannya yang superbanyak, menikmati makan siang di salah satu restoran Padang di situ. Tiba-tiba sosok Zafran terlihat oleh Genta dengan carriernya yang gede, baju oranye menyala, celana pendek, dan kacamata eighties ala Erik Estrada di film CHIPs-membuat Zafran terlihat nyentrik. Sosok Ian dan Riani penuh senyum berlari kecil memasuki Restoran Padang. Arial datang dengan membawa adiknya, Dinda.

Pukul setengah tiga lebih, mereka berenam plus barang bawaan yang mirip rombongan pecinta alam pun menuju ke kereta yang siap berangkat. Kereta ekonomi MATARMAJA yang entah sudah berapa tahun melayani trayek Malang-Jakarta pulang pergi ini tampak begitu tua dan kumuh, dengan kaca-kaca yang sudah pecah. Setelah membereskan barang bawaan, mereka duduk berenam, berhadap-hadapan. Riani dan Dinda duduk berhadapan di pojok dekat jendela. Genta di sebelah Riani berhadapan dengan Arial, dan Zafran di sebalh Arial berhadapan dengan Ian. Lima menit kemudian kereta pun mulai bergerak meninggalkan Stasiun Senen. Kereta bergerak perlahan dengan sesekali mengeluarkan angin dari sambungan gerbongnya.

Ian lalu lancar bercerita tentang jumpalitannya selama dua bulan. Ia yang pantang menyerah, dua kali penolakan kuisionernya, menakjubkannnya Sukonto Legowo, Mas Fajar, keriputnya tangan Papa-Mama, sidangnya, pokonya semua Ian ceritakan. Arial mulai bercerita tentang Indy, wanita yang telah merebut hatinya, Indy yang tampangnya biasa aja tapi enak dilihat dan nggak bikin bosen. Indy yang selalu mengisi hari-hari Arial selama ini.

Setengah malam telah lewat. Kereta tua yang tak kenal lelah itu mulai menyapa kota-kota di Jawa Tengah, melaju cepat di atas tanah Jawa di malam hari. Jalan desa dan jalan kota-kota tua yang damai dan sepi. Setengan tiga malam di Stasiun Lempuyangan, Jogjakarta. Genta, Riani, Zafran, dan Dinda turun dari kereta, menginjakkan kaki di ubin putih yang mulai kekuningan di stasiun Lempuyangan Jogjakarta. Mereka berjalan ke toilet stasiun yang ada di antara para pedagan yang masih mencari rezeki di malam yang terasa lain di hati mereka berempat.

Mereka berempat segera berjalan masuk ke kereta. Perlahan tapi pasti, kereta mulai berjalan meninggalkan Stasiun Lempuyangan. Kereta mulai melaju cepat melewati hutan jati antara Madiun dan Nganjuk. Keenam anak manusia ini pun sudah dari kantuknya, mulai bercanda lagi di kereta. Pagi di luar sangat cerah seakan berdatangan menyambut rombongan yang jauh dari rumah ini.

Pukul setengah tiga lebih mereka tiba di Stasiun Malang. Matahari sore yang sudah enggan mengeluarkan panasnya datang menyambut. Sebelum meninggalkan kereta, sekali lagi mereka pandangi kereta yang terdiam lelah setelah berlari seharian penuh; kereta yang dalam diamnya telah banyak bercerita tentang beragam manusia. Di stasiun Malang, rombongan pecinta alam itu menarik perhatian banyak orang. Rasa  pegal-pegal belum hilang benar dari badan mereka sehingga mereka putuskan untuk duduk sebentar di bangku stasiun yang panjang-meluruskan kaki dan menghilangkan penat.

Matahari sore masih tersisa sedikit, menembus pepohonan di jalan desa kecil. Sore itu di Tumpang banyak sekali kesibukan jip-jip menunggu pendaku yang mulai berdatangan dengan berbagai macam tas carrier besar. Penampilan mereka mirip semua karena memang mempunyai tujuan yang sama: MAHAMERU.

Mereka mulai melangkah, menyusuri jalan berbatu desa yang akhirnya berbelok ke jalan setapak kecil menuju ke punggung Mahameru. Perjalanan berlanjut menembus-mendaki pinggir hutan punggung Mahameru.Dari ketinggian pinggiran lereng hutan Mahameru, Ranu Kumbolo perlahan muncul seperti tetesan air raksasa yang jatuh dari langit dan membesar di depan mereka.

Pukul 02.00 malam, dingin di atas tiga ribu meter. Rombongan itu berdiri di depan tenda. Keenam anak manusia itu tertegun melihat Mahameru dalam gelap malam. Rombongan mulai bergerak, berjalan melewati hutan cemara yang gelap. Puncak Mahameru seperti sebuah gundukan pasir mahabesar dengan tebaran batu karang gunung di mana-mana. Jalur pendakian terlihat terang dipenuhi sinar bulan dan cahaya senter para pendaki mulai mendaki Mahameru.

Matahari pagi tujuh belas Agustus pun terbit, sinar matahari yang hangat menyapa badan dingin mereka. Keenam anak manusia itu seperti melayang saat menjejakkan kaki di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Waktu seperti terhenti, dataran luas berpasir itu seperti sebuah papan besar menjulang indah di ketinggian menggapai langit, di sekeliling mereka tampak langit biru­-sebiru-birunya-dengan sinar matahari yang begitu dekat. Awan putih berkumpul melingkar di bawah mereka di mana-mana, asap putih tebal yang membubung di depan mereka sekarang terlihat jelas sekali kepulannya. Para pendaki tampak berbaris teratur di puncak Mahameru. Di depan barisan tertancap tiang bendera bambu yang berdiri tinggi sendiri dengan latar belakang kepulan asap Mahameru dan langit biru.

”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung  mengambang di depan kamu. Dan…seh
abis itu
yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalar  lebih  jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih
banyak dari biasanya, mata yang akan menatap  lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering
melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras
dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu” 
kata Zafran dengan penuh yakin.

Sepuluh tahun kemudian, Minggu pagi di secret garden. Keluarga besar itu berkumpul di bungalow secret garden. Riani dan Dinda memejamkan matanya. Sekarang mereka menjadi seorang ibu. Bungalow secret garden hari itu penuh dengan doa, mimpi, dan keyakinan tulus di hati anak manusia. Semuanya saling pandang dan tersenyum hangat satu sama lain.

Kamis, 17 April 2014

Kewirausahaan

       Kewirausahaan yaitu proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Kewirausahaan berasal dari bahasa perancis yang berarti perantara.

        Wirausahawan yaitu orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
3 jenis perilaku kewirausahawan :
  1. Memulai inisiatif.
  2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
  3. Diterimanya resiko dan kegagalan.


Inovasi adalah kunci penting untuk seseorang yang ingin menjadi seorang wirausahawan.

Karakteristik – karakteristik  Menurut Mc Clelland :
  • Keinginan untuk berprestasi.
  • Keinginan untuk bertanggung jawab.
  • Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
  • Persepsi kepada kemungkinan berhasil.
  • Rangsangan oleh umpan balik.
  • Aktivitas energik.
  • Orientasi ke masa depan.
  • Keterampilan dalam pengorganisasian.
  • Sikap terhadap uang.



Karakteristik – karakteristik menurut n Ach tinggi :
  • Kemampuan Inovatif.
  • Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
  • Keinginan untuk berprestasi.
  • Kemampuan perencanaan realistis.
  • Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan.
  • Obyektivitas.
  • Tanggung jawab pribadi.
  • Kemampuan beradaptasi.
  • Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
  • Kemampuan beradaptasi.
  • Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland :
  1. Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach). Motivasi untuk berprestasi karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya , seperti wirausahawan yang ingin mendapatkan pujian dari masyarakat sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya.
  2. Kebutuhan berafiliasi (n Afill). berhubungan dengan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu yang erat kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Contohnya seperti, wirausahawan yang ingin memiliki hubungan baik antara wirausahawan dengan rekan kerjanya.
  3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang – orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contohnya seperti, seorang pegawai yang mau di atur oleh seorang wirausahawan sehingga wirausahawan tersebut cukup berkuasa di bidang masing – masing.
 Sumber – sumber gagasan baru dalam identifikasi peluang usaha baru :

  • Konsumen.
  • Perusahaan yang sudah ada.
  • Saluran distribusi.
  • Pemerintah.
  • Penelitian dan pengembangan.
Unsur – unsur analisa pulang pokok :
  • Biaya  tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi.
  • Biaya variable yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
  • Biaya total yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi dalam proses input output.
  • Pendapatan total.
  • Keuntungan.
  • Kerugian.
  • Titik pulang pokok.
          Waralaba yaitu hak – hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Menurut versi pemerintah, waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual  atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosias Franchise Indonesia, waralaba adalah suatu system pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merk, nama, system, prosedur dan cara – cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Jenis waralaba terbagi menjadi dua :
  1. Waralaba luar negeri yang cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai di dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
  2. Waralaba dalam negeri yang juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang – orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Pemasaran langsung yaitu proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Berikut teknik alternatife pemasaran langsung :Pemasaran langsung yaitu proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Berikut teknik alternatife pemasaran langsung :
  • Periklanan terklasifikasi.
  • Periklanan display.
  • Kiriman pos langsung.
  • Katalog penjualan.
  • Pemasaran tanggapan langsung media.
Bentuk kepemilikan dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Pemilikan tunggal atau perorangan ( firma ) yaitu dimiliki dan dijalankan oleh satu orang, dan pemilik tidak perlu membagi laba.
  2. Kongsi yaitu ada perjanjian tertulis yang dimiliki dua orang atau lebih, umur perusahaan terbatas, pemilikan bersama atas harta, ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba.
  3. Perusahaan perseroaan yaitu perusahaan dengan badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, pemilikan dapat berpindah tangan, dan eksintensi relatife lebih stabil atau permanen.
Alternatif berakhirnya usaha ada tiga yaitu :
  • Likuidasi.
  • Reorganisasi.
  • Rescheduling.
Referensi :  
  • Powerpoint Kewirausahaan.
  • www.google.com
  • http://id.m.wikipedia.org/wiki/Waralaba 

FEBBY RACHMADANIA
2 SA 05
12612845