Sabtu, 28 Juni 2014

Mengorganisasi Sumber Daya Manusia

Pada Suatu Organisasi terdapat beberapa sumber daya manusia didalamnya dan untuk memiliki sumber daya manusia yang kuat dalam organisasi, kita akan melakukan langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia pada organisasi yang kita miliki. demi mewujudkan cita-cita organisasi, kita harus melakukan seleksi terhadap sumber daya manusia yang kita butuhkan.
Berikut ini langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia dan proses-proses seleksinya :
  1. Perekrutan Karyawan : Langkah pertama didalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
  2. Seleksi Calon Karyawan : Penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi.
  3. Pelatihan Karyawan : Keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawan.
  4. Penilaian Hasil Kerja : Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawan, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Seleksi yaitu pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut.

Tahap-tahap Proses Seleksi :
  • Penyaringan pendahuluan dari rekaman , berkas data dan lain sebagainya
  • Wawancara pendahuluan 
  • Tes Kecerdasan ( Intelegence )
  • Tes Bakat ( Aptitude )
  • Tes Kepribadian ( Personality )
  • Rujukan Prestasi ( Performance Reference )
  • Wawancara Dianostik
  • Pemeriksaan Kesehatan
  • Penilaian Pribadi
Perencanaan Organisasi Nasional 
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi,
Perenacaan Organisasional Mempunyai 2 Tujuan :
  • Tujuan Perlindungan ( Protective ) : Meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan.
  • Tujuan kesepakatan ( affirmative ) : meniingkatkan keberhasilan organisasional.
Koontz O'Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah : " Untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan "

Henry Fayol mengemukakan enam belas garis pedoman umum ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya :
  1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
  2. Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya.
  3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik.
  4. Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
  5. Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat.
  6. Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer.
  7. Mendefiniskan tugas-tugas.
  8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
  9. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
  10. Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
  11. Mempertahankan disiplin.
  12. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
  13. Mengakui adanya satu komando/pimpinan.
  14. Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.
  15. Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
  16. Menghindari adanya pengaturan, biokrasidan kertas kerja.
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja

  • Keuntungan : 
  1. Pekerjaan berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
  2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.
  3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
  4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk.
  • Kerugian :
  1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisien dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variable manusia.
  2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
  1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi.
  2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah.
  3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung.
  4. Rantai komando yang lengkap.
  5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
  6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
  7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer.
Referensi :
  • Powerpoint Kewirausahaan
Febby Rachmadania
2 SA 05
12612845

Tidak ada komentar:

Posting Komentar